Sunday, June 12, 2011

Sermon: Pengampunan

Speaker: Pdt. Carlos
Topic: Pengampunan (Forgiveness)


for sermon summary, please click read more

Matius 24:10
Orang yang tersakiti hatinya di set / diatur oleh ekspetasi nya, contohnya: apabila disakiti sama orang yang tidak kenal pasti tidak akan lama sakit hatinya, namun kalau disakiti oleh teman sendiri, saudara sendiri, apalagi orang kristen, terlebih2 pendeta atau senior digereja.

Orang yang pernah dilukai akan membangun tembok, susah percaya orang lain. karena apa yang dia lakukan semata-mata ia memprotect dirinya supaya tidak disakiti dirinya. Amsal 18:19 "Saudara yang dikhianati lebih sulit dihampiri dibandingkan dengan kota yang kuat". Orang itu akan tetap bergaul diantara teman-temannya. tapi di dalam hatinya dia akan memprotect sedemikian rupa. dan jika ia membangun hubungan yang baru ia akan tetap membawa sifat itu. makanya gak heran ada yang posesif, orang yang dilukai akan leads to betrayal. arti dari betrayal itu sendiri adalah "seeking advantage at the expense of other people".

Orang yang pernah dilukai cenderung maunya menang sendiri, "Its only about me" gak mau disakitin lagi. dan dalam argumen biasanya ada orang yang menang2 terus, dan ada yang kalah2 terus. maka org yang kalah terus akan mendendam. hatred akan timbul dalam hatinya. dan jika ia masuk dalam relationship lain ia akan melakukan hal itu. dan demikian cycle itu akan terjadi lagi dan inilah yang disebut lingkaran setan. offense berasal dari kata aslinya yang mengandung arti "trap" atau jebakan.

Boleh tetap jadi orang kristen, tapi kalau kita hidup dalam lingkaran setan ini. kita tidak akan pernah bisa dekat dengan Tuhan. Kita hidup di akhir zaman. kita pasti pernah disakiti. oleh perkataan, di fitnah, di jelek-jelekkan. kita pernah disakiti secara fisik, diabuse secara verbaly, emotionally, atau mungkin sexually. dan itu semua akan tertanam di hati kalau kita tidak pernah belajar untuk melepas hurt yang ada didalam hati kita itu.

Mengapa orang tidak mudah mengampuni? Pertama, karena orang itu merasa ia punya hak untuk marah. dan yang kedua, orang mengira mengampuni itu bahwa kita harus except orang yang kita ampuni tanpa syarat. forgiveness itu tidak instant restoration of trust. trust harus dibangun kembali. forgiveness itu harus dilakukan secara instant. tapi trust harus kembali dibangun.

Mengapa kita harus mengampuni? Pertama, kepahitan membuat kita menjadi bodoh. dan Ayub adalah orang yang paling tahu mengenai hal ini. Kedua, kepahitan merusak diri kita sendiri (self destructing, self defeating). Ayub 18:4 "Engkau merobek dirimu sendiri didalam amarah/kepahitan.". Jadi seberapa marahpun kita masa lalu kita tidak akan berubah, orang yang menyakiti kita mungkin sudah move on. dan luka hati kita terus mengingat2 kejadian dan kita merusak diri kita sendiri. So, Let it go. yang ketiga, Kolose 3:12 - 13. Tuhan memerintahkan kita "harus" mengampuni. Banyak orang yang bilang "you dont know how it feels, easy for you to say". Yes, we dont know. tapi one thing, God Loves Me.

Lepaskan hak kita untuk membalas, hak yang kita rasa bahwa kita punya. akibat dari perbuatan orang yang menyakiti kita. Forgiveness memang tidak fair. Tuhan saja menerima ketidak adilan itu. Dia tidak dosa, dia tidak ada salah. Tapi dia harus disalib, dicerca, dipukul, dan lain-lain. Forgiveness is act of Grace. Demikian hal yang sama yang kita harus lakukan. Forgiveness is continual, not once off but keep going and going and going. Seperti yang Tuhan ajarkan kepada kita, yaitu kita mendoakan orang itu.

No comments:

Post a Comment