Sunday, June 30, 2013

Keluarga dan Rumah Tangga

Mazmur 127:1-3

"Nyanyian ziarah Salomo. Jikalau bukan Tuhan yang membangun rumah, sia-sialah usaha orang yang membangunnya; jikalau bukan Tuhan yang mengawal kota, sia-sialah pengawal berjaga-jaga. Sia-sialah kamu bangun pagi-pagi dan duduk-duduk sampai jauh malam, dan makan roti yang diperoleh dengan susah payah -- sebab Ia memberikannya kepada yang dicintai-Nya pada waktu tidur. Sesungguhnya, anak-anak lelaki adalah milik pusaka dari pada Tuhan, dan buah kandungan adalah suatu upah.

Yang menulis mazmur adalah Salomo, kita kenal dia. Dia membangun kerajaan sangat megah, ekonomi sangat sukses, dan membangun family dengan cara yang salah. 1000 kali dia bangun, 1000 kali dia gagal. Kalau dalam Tuhan kita kelola kita manage kita jaga, akan ada keberhasilan.

Nyanyian Ziarah ini adalah nyanyian dalam perjalanan ke bait Allah yang terletak di bukit. Ayat 2 berbicara ekonomi, Tuhan membangun rumah tangga itu artinya dibangun dengan konsep Tuhan, bukan Tuhan kuli bangunannya. Sebesar apapun yang dibangun kalau bukan Tuhan yang mendasari konsep managementnya akan gagal. Kita mungkin ahli memanage, tapi kita manusia punya keterbatasan.


Ayat 2 juga mengatakan tentang memanage, kebutuhan hidup, makanan dan ekonomi. Kita harus bekerja, kita bisa kaya tapi tidak bisa menikmatinya. Tidak ada damai sejahtera dan sukacita. Kalau tidak membangun dalam Tuhan mungkin kita bisa sukses tapi kita tidak memiliki karunia untuk menikmatinya. Sebab Ia (Yesus) memberikan kepada orang yang dia cintai.

Bagaimana supaya Allah mencintai kita? Cintai dia dengan segenap hati! apa sih susahnya menghadiri kotbah 2 jam dalam 1 minggu? sepenuh hati. Fokus! bagaimana bisa mencintai Tuhan kalau tidak fokus? Posisi Tuhan harus no.1 Bersandar, Kalau kita mengasihi seseorang tentunya kita mau manja dan menyandar. Sama dengan Tuhan kita Dia mau kita bersandar sama Dia.

Ayat 3
Anak-anak lelaki itu datangnya dari Tuhan dan milik pusaka dari Tuhan. Anak itu adalah warisan yang paling berharga dari Tuhan. Firman Tuhan itu tidak menyetujui bayi tabung. Melayani Tuhan itu melakukan apa yang menjadi kehendak Tuhan dalam hidup kita masing-masing. Anak dan kesuksesan dalam ekonomi adalah reward dari Tuhan.

Mazmur 127:4-5
Kalau anak itu adalah reward dari Tuhan maka inilah ayatnya. Anak itu akan dimanage dengan cara Tuhan, dan Tuhan berkenan memanage kehidupan anak-anak kita. Ada yang kita bangun dan tidak bisa diteruskan oleh Tuhan. Kalau orang tua mencari uang dengan tidak halal misalnya judi, lalu uangnya mau minta Tuhan untuk manage. Hal ini gak akan terjadi. Tuhan harus menghancurkan ini dulu. Kalau anak itu dari Tuhan dan orang tua nya membangun dan memange dengan konsep dari Tuhan, orang tua adalah pahlawan dan anak anak nya adalah anak panah. Hebat mana? ya sama hebatnya, karena mereka ini saling mendukung bukan saling menjatuhkan. Hubungan akan menjadi indah dan bukan dipaksakan. Akan terjadi dengan sendirinya.

"Tidak malu berbicara dengan musuh"
Banyak rumah tangga yang ditutup tutupi, karena apa? karena pembangunannya gak bener. Kalau semuanya dibangun dengan benar gak ada yang perlu di tutup tutupi. Maka musuh tidak berkutik. Berapa banyak anak anak yang mengidolakan dan membanggakan orang tuanya. Namun ada beberapa anak yang malu terhadap orang tuanya, karena dibangun dengan cara yang salah.

Kejadian 21:5-6
Adapun Abraham berumur seratus tahun, ketika Ishak, anaknya, lahir baginya. Berkatalah Sara: “Allah telah membuat aku tertawa; setiap orang yang mendengarnya akan tertawa karena aku.” (Kejadian 21:5, 6 TB)

Kejadian 21:7-8
Lagi katanya: “Siapakah tadinya yang dapat mengatakan kepada Abraham: Sara menyusui anak? Namun aku telah melahirkan seorang anak laki-laki baginya pada masa tuanya.” Bertambah besarlah anak itu dan ia disapih, lalu Abraham mengadakan perjamuan besar pada hari Ishak disapih itu.

Banyak orang masa sekarang ini sering mengeluh, anak bayi rewel susah dan ngeluh terus, anak udah remaja sering keluyuran, ngeluh lagi, anak sudah dewasa dan menikah, ngeluh lagi menantunya gak bener, jadi gak pernah sukacita dong? gak bener ini.

Kejadian 22:1-2
Setelah semuanya itu Allah mencoba Abraham. Ia berfirman kepadanya: “Abraham,” lalu sahutnya: “Ya, Tuhan.” Firman-Nya: “Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni Ishak, pergilah ke tanah Moria dan persembahkanlah dia di sana sebagai korban bakaran pada salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu.” (Kejadian 22:1, 2 TB)

Ayat ini mengingatkan kepada kita, membangun rumah tangga dari sisi iman / rohani. Ini merupakan hal yang terpenting dibanding dengan ekonomi dan lain-lainnya.

1 Raja-raja 17:12
Perempuan itu menjawab: “Demi Tuhan, Allahmu, yang hidup, sesungguhnya tidak ada roti padaku sedikit pun, kecuali segenggam tepung dalam tempayan dan sedikit minyak dalam buli-buli. Dan sekarang aku sedang mengumpulkan dua tiga potong kayu api, kemudian aku mau pulang dan mengolahnya bagiku dan bagi anakku, dan setelah kami memakannya, maka kami akan mati.” (1 Raja-raja 17:12 TB)

Manajemen kehidupan janda ini bagus, roti bukan buat ibunya / anaknya tapi untuk kedua-duanya. Rumah tangga yang dimanage dengan bener dan keliatannya indah. Dan Elia mengajak untuk memanage dengan cara Tuhan. 1 Raja-raja 17:13-14.

Tuhan bukan tidak mau memperbaiki rumah tanggamu, tapi Tuhan mau memperbaiki kelakuanmu dahulu.

1 Raja-raja 17:15-16
Lalu pergilah perempuan itu dan berbuat seperti yang dikatakan Elia; maka perempuan itu dan dia serta anak perempuan itu mendapat makan beberapa waktu lamanya. Tepung dalam tempayan itu tidak habis dan minyak dalam buli-buli itu tidak berkurang seperti firman Tuhan yang diucapkan-Nya dengan perantaraan Elia. (1 Raja-raja 17:15, 16 TB)

Pesan Cd kotbah gereja kemah tabernacle yang berlokasi di Mall Pluit Village, Jakarta Utara. Kotbah pada tanggal 23 Juni 2013 Mengenai Keluarga.

No comments:

Post a Comment