Filipi 1:27-30
Jemaat filipi ini memiliki tempat khusus di hati Paulus. Karena jemaat ini memberikan dukungan kepada Paulus baik secara finansial dan juga spiritual. Ada 4 pasal di surat Filip berbicara mengenai friendship dan juga finansial. Dia rindu untuk bertemu namun tidak bisa karena dia sedang menunggu kasus nya di kaisar Roma.
Kepala penjara memindahkan Paulus ke kaisarea karena alasan keamanan. Namun tetap tidak aman, karena pemimpin Roma harus mengambil hati pemimpin agama Yahudi. Roma tidak ingin ada kekacauan di wilayah jajahannya. Kemungkinan pemimpin Roma ingin menyerahkan Paulus kepada pemimpin Yahudi yang ingin membunuhnya. Sama seperti pilatus menyerahkan Yesus untuk mengambil hati pemimpin Yahudi.
Dalam Filipi 1 mulai dari ayat 1-26 disini Paulus menceritakan keadaannya di dalam penjara dan tidak perlu kuatir. Kenapa dia menceritakan kondisi nya? Karena dia mau supaya jemaat Filipi jangan kuatir. Ingat zaman itu belum ada sosmed atau surat kabar. Makanya Paulus ingin meluruskan bahwa berita tersebut benar dia masuk penjara.
Pada ayat ke 12 si Paulus ini mengatakan bahwa yang terjadi padanya ini menyebabkan Kemajuan Injil. Menarik bagaimana Paulus dapat melihat kondisi dan situasi hidup dia dengan sudut pandang yang berbeda. Paulus mengajak jemaat di Filipi agar tidak cemas dan memikirkan sesuatu yang lebih penting. Paling bahagia klo ada orang memikirkan kita. Namun Paulus ingin agar kita tidak memikirkan apa yang terjadi pada dirinya. Paulus mau jemaat fokus hal yang lebih penting.
Apakah yang lebih penting itu? Hidup berpadanan pada injil Kristus. Filipi 1:27.
Filipi ini adalah kota bisnis seperti new York nya di Amerika. Banyak pebisnis yang bekerja dan tinggal disini. Mereka banyak yang warga negara Roma. Namun Paulus mengingatkan agar hidup nya mereka juga adalah Warga Negara Sorgawi. Sehingga hidupnya harus berpadanan pada injil Kristus.
Keselamatan itu bisa digambarkan pindah ke warga negaraan. (Calvin Bangun).
Bila seorang warga pindah status warga negara maka hukum negara yang lama tidak lagi berlaku. Seperti turis datang ke Indonesia tidak semua hukum berlaku pada mereka. Kita bukan hanya warga negara dunia, namun kita juga warga negara Surga. Makanya setiap orang Kristen harus berpadanan dengan injil Kristus.
Sebagai warga negara Surga, kita harus menghidupi injil.Kita akrab dengan memberitakan injil. Hal ini benar, namun perlu diingat bahwa injil juga perlu dihidupi.
3 alasan menghidupi injil
- Konsekuensi mempercayai injil : axios artinya kepercayaan kita terhadap injil di nilai bagaimana kita menghidupi injil. Itu adalah timbangan nya. Orang bisa bilang percaya injil namun belum tentu mereka menghidupi nya. Orang Kristen tidak boleh hanya mempercayai injil namun juga harus menghidupi nya. Menghidupi injil adalah kunci yang menyatukan gereja. Pelayanan gereja itu berhasil karena ada kesatuan gereja. Bagaimana gereja dapat bersatu jika anggotanya menghidupi injil.
Banyak jemaat yang sudah lama di gereja namun iman rohani nya masih anak anak. Sehingga lihat orang baru yang dewasa rohani menjadi ancaman. Sehingga sifat tidak dewasa ini yang menjadi masalah dalam gereja. (Calvin Bangun).
Jemaat yang sehat bukan jemaat yang tidak ada konflik. Namun jemaat yang bisa menangani konflik dengan injil Kristus. Ini Paulus pernah tegur jemaat, masa masalah yang bisa ditangani dengan injil dibawa ke pengadilan.Sebuah sifat ketidak dewasaan dalam diri kita sebagai orang Kristen dapat menghambat kemajuan gereja. Bagaimana kita merespon terhadap orang yang berbeda pendapat dengan kita? Apakah sudah sepadan dengan injil Kristen?
- Menghidupi injil memberikan kekuatan dan keberanian atas penderitaan akibat dari iman.
To receive christ cost nothing, to follow christ cost everything.
Injil yang benar itu mempersiapkan orang akan penderitaan yang akan datang.
No comments:
Post a Comment